Minggu, 17 April 2011

LUMUT (Bryophita)

Lumut adalah tumbuhan yang di golongkan dalam kingdom plantae yang ber talus dan juga tidak memiliki jaringan pengangkut (xylem dan floem).Di golongkan ke kingdom plantae karena lumut memiliki klorofil .

CIRI TUBUH :
- tinggi rata-rata 1-2 cm
-mengalami pergantian generasi yaitu saprofit  dan gametofit .
-Gametofit ada yang berbentuk lembaran dan juga menyerupai batang dan daun
-akar berupa benang rizoid
-Sporofit menumpang pada gametofit

STRUKTUR DAN FUNGSI :
-Mengandung kloroplas sehingga dapat menghasilkan klorofil dan dapat melakukan fotosintetis
-Tubuh bagian gametofit terdiri dari sel-sel yang tidak berpasangan (haploid) dengan pembelahan mitosis dan pada sporofit terdiri dari sel-sel yang berpasangan (diploid) dengan pembelahan sel meosis
-Gametofit memiliki alat perkembangbiakan yang disebut gametangia,yang tersusun dari anteridium (gametangium jantan) dan arkegonium (gametangium betina) .Anteridium menghasilkan sel sperma dan arkegonium menghasilkan sel telur.
-Anteridium yang terletak pada satu gametofit disebut monoseus  ,sedangkan anteriduim dan arkegoniu yang terpisah pada dua gametofit disebut duoseus.
-Sporofit ada yang uniseluler dan multiselular]
-Sprofit yang multiselular berukuran lebih besar dripada gametofitnya.
-Spora yang multiseluler pada sebagian besar lumut memliki tempat pembentukan spora yang disebut kotak spora (sporangium) .


CARA HIDUP DAN HABITAT
Lumut adalah tumbuhan yang dapat menghasilkan makanannnya sendiri.Air dan mineral yang dibutuhkan untuk fotosintesis diperoleh dengan cara difusi oleh sel-sel tubuhnya.  Hanya generasi gametofit yang melakukan proses difusi.

REPRODUKSI
Lumut bereproduksi dengan cara aseksual dan seksual.Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora yang dihasilkan melalui pembelahan yang terjadi dalam sporangium.
Reproduksi lumut terjadi dengan adanya penyatuan spermatozoid dan ovum.Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium.Spermatozoid kemudian bertemu dan membuahi ovum (fertilisasi).Pembuahan ini meghasilkan zigot yang diploid.Zigot membelah menjadi embrio dan tumbuh menjadi sporofit yang diploid.
Pergiliran antara generasi gametofit dan generasi sporofit disebut metagenesis













KLASIFIKASI
1.LUMUT HATI (HEPATOPHYTA)


Marchantiophyta (Hepaticophyta) atau lumut hati banyak ditemukan menempel di bebatuan, tanah, atau dinding tua yang lembab. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan banyak lekukan. Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta. Lumut hati beranggota lebih dari 6000 spesies.

Bagian-bagian tubuh lumut hati

  1. Apotisis = batas antara seta dan sporogonium
  2. Sporangium = alat penghasil spora
  3. Kaliptra = tudung sporangium
  4. Seta = tangkai sporogonium
  5. Vaginula = selaput pangkal tangkai sporogonium
Contoh
  1. Polytrichum commune
  2. Pogonatum cirrhatum
  3. Mniodendrom divaricatum
  4. Sphagnum sp.
  5. Aerobryopsis longisim

Marcantia Sp

Manfaat

  1. Menahan erosi
  2. Obat-obatan = Marchantia polymorpha (obat radang hati)

2LUMUT TANDUK 



Phaeoceros laevis
Lumut tanduk atau disebut juga Anthocerotopsida adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Tumbuhan ini biasa hidup melekat di atas tanah dengan perantara rizoidnya. Lumut tanduk mempunyai talus yang sederhana dan hanya memiliki satu kloroplas pada tiap selnya. Pada bagian bawah talus terdapat stoma dengan dua sel penutup. Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan. 
Anthoserofita tidak berbeda jauh dengan lumut hati. Perbedaan lumut tanduk dengan lumut hati adalah sporofitnya yang membentuk kapsul memanjang dengan hamparan gametofit seperti karpet yang lebar. Lumut tanduk berdasarkan asam nukleatnya memiliki kekerabatan hubungan yang dekat dengan tumbuhan berpembuluh (trakeofita/tumbuhan vaskuler). 

Pergiliran Keturunan

Lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan (metagenesis)ketika fase sporofit dan fase gametofit terjadi secara bergiliran. Susunan sporogonium lumut tanduk lebih rumit jika dibandingkan dengan lumut hati lainnya. Gametofitnya mempunyai cakram dan tepi bertoreh. Sepanjang poros bujurnya terdapat sederetan sel mandul yang disebut kolumela. Kulomela dilindungi oleh arkespora penghasil spora. Dalam askespora, selain spora, juga dihasilkan sel mandul yang disebut elatera. Tidak seperti lumut hati lainnya, masaknya kapsul spora pada sporogonium lumut tanduk tidak bersamaan, tetapi berurutan dari bagian atas sampai pada bagian bawah. 

Contoh






LUMUT DAUN (RRYOPHYTA)
 
Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryopsida juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini. Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.

Habitat

Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air.  Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur yang bermacam-macam.
Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.
Lumut ini hampir tidak pernah mengisap  dari dalam , tetapi justru banyak melindungi tanah dari  air yang terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.

Reproduksi

Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika terdapat anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua jika kumpulan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, maka akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi bagian dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan berbentuk seperti corong. Apabila ada hujan, air ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi embrio kemudian berkembang menjadi sporofit.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan adanya tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel berbentuk piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut.
Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula. [

Contoh


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

:D

Ambon